Ketika Membasuh Wajah
Ya Allah terangkan wajahku dengan cahayaMu pada hari Engkau terangkan wajah kekasihMu (Hari Kebangkitan), Ya Allah jangan Engkau gelapkan wajahku dengan kegelapan pada hari Engkau gelapkan wajah para musuhMu.
Ketika Membasuh Kedua Tangan
● Ketika Membasuh Tangan Kanan
Ya Allah, berikanlah kitab catatan amalku dengan tangan kananku, dan masukkanlah aku ke surga tanpa hisab
● Ketika Membasuh Tangan Kiri
Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari diserahkannya kitab catatan amalku dengan tangan diriku atau dari belakang punggungku
Ketika Mengusap Kepala/Rambut
Ya Allah, curahkan aku rahmatMu, anugerahkan padaku dari keberkahanMu, dan naungi aku di bawah 'arsyMu pada hari tiada naungan selain naunganMu. Ya Allah lindungilah rambut dan kulitku dari api neraka.
Ketika Mengusap Kedua Telinga
Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dari mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti kebaikannya, Ya Allah perdengarkan padaku seruan surga di dalam surga bersama orang-orang baik, dan aku berlindung padaMu dari neraka dan tempat kembali yang buruk
Ketika Membasuh Kedua Kaki
● Ketika Membasuh Kaki Kanan
Ya Allah teguhkan langkahku di atas shirot bersama langkah hamba-hambaMu yang sholeh
● Ketika Membasuh Kaki Kiri
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung padaMu dari tergelincirnya langkahku ke neraka di shiroth pada hari tergelincirnya langkah orang-orang munafiq dan musyrik
Doa-doa yang dibaca ketika berwudlu di atas terjadi perbedaan pendapat ulama. Doa-soa tersebut dianjurkan dibaca oleh Imam Ghazali dan Imam Arrofi'i. Imam Adzro'i berkata,"Tidak sepatutnya meninggalkan doa tersebut meski tidak ditemukan riwayat secara pasti". Imam Annawawi menyatakan dalam kitab al Minhaj bahwa doa-doa tersebut tidak terdapat dasarnya dalam hadits yakni dalam riwayat shohih atau jika tidak maka diriwayatkan dari nabi sholallahu 'alaihi wassalam melalui jalur yang dloif di dalam kitab Tarikh Ibnu Hibban dan yang selainnya yang mana dapat diamalkan untuk fadlail a'mal (Keutamaan amal). Syekh Muhammad Al Kurdi di dalam Kitab Hasyiah beliau atas kitab Al Minhajul Qawim Syarah al Muqoddimah al Hadlromiyyah menyatakan,"Tidak ada perbedaan di antara para imam (Ibnu Hajar, Arramli, dan Zakaria Al Anshori) dalam menganjurkan membaca doa-doa tersebut. Adapun jika ada yang menyatakan bahwa "tidak diamalkan" maksudnya adalah mereka berbeda pendapat (tidak bersepakat) mengenai kesunahannya bukan dalam pelaksaannya."
Rujukan: Kitab Attaqrirotussadidah I:86-92
اللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِي بِنُورِكَ يَوْمَ تُبَيِّضُ وُجُوْهَ أَولِيَائِك، وَلَا تُسَوِّدْ وَجْهِي بِظُلُمَاتِكَ يَوْمَ تُسَوِّدُ وُجُوهَ أَعْدَائِك
Ya Allah terangkan wajahku dengan cahayaMu pada hari Engkau terangkan wajah kekasihMu (Hari Kebangkitan), Ya Allah jangan Engkau gelapkan wajahku dengan kegelapan pada hari Engkau gelapkan wajah para musuhMu.
Ketika Membasuh Kedua Tangan
● Ketika Membasuh Tangan Kanan
اللَّهُمَّ أَعْطِنِي كِتَابِي بِيَمِيْنِيْ، وَأَدْخِلْنِي الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Ya Allah, berikanlah kitab catatan amalku dengan tangan kananku, dan masukkanlah aku ke surga tanpa hisab
● Ketika Membasuh Tangan Kiri
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُ بِكَ أَنْ تُعْطِنِيْ كِتَابِي بِشِمالِي أَوْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِي
Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari diserahkannya kitab catatan amalku dengan tangan diriku atau dari belakang punggungku
Ketika Mengusap Kepala/Rambut
اللَّهُمَّ غَشِّنِي بِرَحْمَتِكَ، وَأَنْزِلْ عَلَيَّ مِنْ بَرَكَاتِك، وَأَظِلَّنِي تَحْتَ ظِلِّ عَرْشِكَ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلّاَ ظِلُّكَ، اللَّهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِي وبَشَرِي عَلَى النَّارِ
Ya Allah, curahkan aku rahmatMu, anugerahkan padaku dari keberkahanMu, dan naungi aku di bawah 'arsyMu pada hari tiada naungan selain naunganMu. Ya Allah lindungilah rambut dan kulitku dari api neraka.
Ketika Mengusap Kedua Telinga
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَه، اللَّهُمَّ أَسْمِعْنِي مُنَادَيَ الجَنّةِ فِي الجَنَّةِ مَعَ اْلأَبْرَارِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَسُوْءِ الدَّارِ
Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dari mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti kebaikannya, Ya Allah perdengarkan padaku seruan surga di dalam surga bersama orang-orang baik, dan aku berlindung padaMu dari neraka dan tempat kembali yang buruk
Ketika Membasuh Kedua Kaki
● Ketika Membasuh Kaki Kanan
اللَّهُمَّ ثَبِّتْ قَدَمِي عَلَى الصِّرَاطِ مَعَ أَقْدَامِ عِبَادِكَ الصَّالِحِين
Ya Allah teguhkan langkahku di atas shirot bersama langkah hamba-hambaMu yang sholeh
● Ketika Membasuh Kaki Kiri
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُ بِكَ أَنْ تَزِلَّ قَدَمِي عَلَى الصِّرَاطِ فِي النَّارِ يَوم تَزِلُّ أَقْدَامُ المُنَافِقِيْنَ وَالْمُشْرِكِيْنَ
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung padaMu dari tergelincirnya langkahku ke neraka di shiroth pada hari tergelincirnya langkah orang-orang munafiq dan musyrik
Doa-doa yang dibaca ketika berwudlu di atas terjadi perbedaan pendapat ulama. Doa-soa tersebut dianjurkan dibaca oleh Imam Ghazali dan Imam Arrofi'i. Imam Adzro'i berkata,"Tidak sepatutnya meninggalkan doa tersebut meski tidak ditemukan riwayat secara pasti". Imam Annawawi menyatakan dalam kitab al Minhaj bahwa doa-doa tersebut tidak terdapat dasarnya dalam hadits yakni dalam riwayat shohih atau jika tidak maka diriwayatkan dari nabi sholallahu 'alaihi wassalam melalui jalur yang dloif di dalam kitab Tarikh Ibnu Hibban dan yang selainnya yang mana dapat diamalkan untuk fadlail a'mal (Keutamaan amal). Syekh Muhammad Al Kurdi di dalam Kitab Hasyiah beliau atas kitab Al Minhajul Qawim Syarah al Muqoddimah al Hadlromiyyah menyatakan,"Tidak ada perbedaan di antara para imam (Ibnu Hajar, Arramli, dan Zakaria Al Anshori) dalam menganjurkan membaca doa-doa tersebut. Adapun jika ada yang menyatakan bahwa "tidak diamalkan" maksudnya adalah mereka berbeda pendapat (tidak bersepakat) mengenai kesunahannya bukan dalam pelaksaannya."
Rujukan: Kitab Attaqrirotussadidah I:86-92
Komentar
Posting Komentar